SEJARAH DRUMBLEK SALATIGA
Bagi banyak orang yang tinggal di luar kota Salatiga mungkin masih asing jika mendengar kata “drumblek”, karena kata ini memang tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun “drumblek” sangat dikenal di kota Salatiga, kesenian ini memiliki kemiripan dengan marching band, namun drumblek memiliki instrumen yang berbeda.
Alat musik utama drumblek adalah alat-alat yang sebenarnya bukan berfungsi sebagai alat musik seperti tong plastik, tong berbahan seng, bambu, dll. Walaupun demikian drumlek tetap menyertakan bellyra dan pianika sebagai pendukung melodi pada musik tersebut.
Musik drumblek ini pertama kali muncul pada tahun 1986 di desa pancuran (Salatiga) yang dimotori oleh salah seorang warga bernama Masruri yang menggunakan barang-barang bekas sebagai alat musik utamanya. Namun musik drumblek berkembang pesat sejak 6 tahun terakhir ini, yang ditandai dengan munculnya grup-grup drumblek baru di Kota Salatiga yang meramaikan acara-acara kota dan tentunya masing-masing grup memiliki ciri khas yang berbeda.
Jika dilihat dari penampilan dan ragam costum yang digunakan, drumblek saat ini sudah jauh berkembang jika dibandingkan dengan awal kemunculannya, bahkan berbagai macam variasi formasi barisan juga telah diaplikasikan seperti layaknya marching band profesional.
Kreatifitas masing-masing grup ini ternyata memicu daerah-daerah lain di Kota Salatiga untuk membentuk grup drumblek lainnya, hal ini menjadikan drumblek sebagai salah satu kesenian musik yang cukup populer dan bergengsi di Kota Salatiga saat ini.
Deklarasi Paguyuban Drumblek Salatiga
Pada hari minggu tanggal 30 Oktober 2016 lalu, drumblek mengukir sejarahnya sebagai bagian dalam perkembangan kesenian di Indonesia dengan mendeklarasikan sebuah paguyuban bernama Paguyuban Drumblek Salatiga (PDS). Hal ini meunjukkan bahwa seluruh grup drumblek di Salatiga ingin menunjukkan eksistensinya.
Deklarasi ini menurut Muhammad E Kurniawan (ketua PDS) digagas oleh 9 orang dari beberapa grup drumblek yang ada di Salatiga (Wawan – Garuda, Dwi kukuh & ryan – Gareng 12, Setyawan Muhammad & Agus – Noah, Anjar – Gebraak, dibantu Warno & Yakub -Pembina PDS).
Selaku ketua PDS ia juga menambahkan jika dibentuknya paguyuban ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi grup drumblek di Salatiga dan sekitarnya untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian ini. Kedepannya ia juga berharap Pemerintah kota dapat terus mendukung dan membantu pengembangan musik drumblek di Salatiga.
Ditemui di waktu yang berbeda, Warno (Ono Safira) selaku pembina PDS berharap paguyuban ini juga dapat mengembangkan musikalitas setiap grup drumblek yang ada, dan mempersatukan seluruh grup drumblek di Kota Salatiga untuk menjadikan drumblek sebagai icon Kota Salatiga.
Ia juga mengatakan bahwa masih banyak hal yang perlu diupayakan untuk menjadikan drumblek sebagai ikon Kota, sehingga PDS juga perlu dukungan dari masyarakat Salatiga. Dari informasi yang di dapat, hingga selesainya acara deklarasi PDS, sudah 70 grup drumblek yang terdaftar sebagai anggota paguyuban.
Hal ini menunjukkan bahwa kesenian drumblek ini sangat berkembang dan diminati oleh warga di Kota Salatiga dan sekitarnya.
Acara yang diselenggarakan mulai pukul 08.30 hingga 17.30 WIB di lapangan brajan, Noborejo ini dimeriahkan oleh 25 grup drumblek dari Salatiga. Acara ini terbukti sangat menarik antusias masyarakat Salatiga, hal ini dapat dilihat dari membludaknya jumlah penonton yang ingin menyaksikan penampilan 25 grup drumblek tersebut. Bahkan banyak penonton yang memenuhi panggung karena keinginannya untuk menyaksikan acara ini.
Fenomena munculnya kesenian drumblek ini sangat menarik di Kota Salatiga, hal ini dapat menjadi destinasi wisata baru bagi kota Salatiga, karena setiap mendekati even-even lokal maupun nasional hampir di semua daerah di Salatiga melakukan latihan drumblek dengan membawakan berbagai macam lagu yang dapat dilihat oleh masyarakat secara umum.
Semoga pemerintah dapat melihat potensi ini dan warga Salatiga juga turut mendukung perkembangan kesenian yang ada di Kota Salatiga.(Dharma)
Post a Comment for "SEJARAH DRUMBLEK SALATIGA"